September 13, 2024 | admin

Apa itu Hipertensi? Pengertian, Penyebab, & Pencegahan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin memiliki pendapat jika hipertensi atau penekanan darah tinggi menjadi silent killer. Sedikit orang yang mengetahui jika mereka mempunyai hipertensi karena tidak merasa kan keluh kesahnya. Walau sebenarnya, kasus hipertensi di Indonesia cukup mencemaskan. D ikutip dari web Kementerian Kesehatan, 1 dari tiga orang Indonesia mempunyai hipertensi dan angka ini bisa bertambah tiap tahunnya.

Hipertensi pada intinya adalah penyakit yang terpengaruhi oleh pola hidup, khususnya makanan. Ada pula penyakit yang lain yang dapat terjadi karena tidak mengaplikasikan pola hidup sehat, yakni gula darah tinggi. Anda dapat baca informasi selanjutnya tentang gula darah tinggi dalam artikel Mengenali Bahaya Gula Darah Tinggi dan Langkah rolet Menghambatnya.

Apa itu Hipertensi?

Hipertensi atau penekanan darah tinggi ialah keadaan yang mempengaruhi pembuluh darah nadi atau arteri pada tubuh. Pasien hipertensi alami keadaan di mana darah yang menggerakkan dinding arteri mempunyai saluran atau penekanan yang lebih tinggi. Akhirnya, jantung juga bekerja lebih keras saat memompa darah ke semua badan.

Seorang yang menderita hipertensi dapat diketahui lewat pengukur penekanan darah yang diukur dalam mmHg. Penekanan darah yang normal semestinya 120/80 mmHg, di mana 120 ialah angka atas dan 80 ialah angka bawah. Jika angka di atas sekitar di antara 120-129 per 80 mmHg, karena itu seorang alami penekanan darah tinggi sesaat.

Hipertensi tahapan pertama terjadi saat kenaikan penekanan darah sampai capai angka di atas sekitar di antara 130 sampai 139 mmHg dan angka bawah sekitar di antara 80 sampai 89 mmHg. Selanjutnya, ada hipertensi tahapan 2 yang terjadi pada angka atas 140 mmHg ke atas dan angka bawah 90 mmHg ke atas. Penekanan darah tinggi di atas 180/120 mmHg dipandang seperti keadaan hipertensi krisis.

Bila tidak diobati, penekanan darah tinggi tingkatkan dampak negatif penyakit serangan jantung, strok, dan permasalahan kesehatan serius yang lain. Tersebut penyebabnya Menteri Kesehatan RI menyarankan pemeriksaan darah dengan teratur pada Hari Hipertensi Sedunia tanggal 6 Juni 2023 tempo hari.

Penyebab Hipertensi

Penyebab hipertensi yang pasti sebenarnya belum diketahui. Kendati demikian, hipertensi terjadi karena gaya hidup dan ada penyakit yang menyertainya. Lihat penjelasan berikut.

Gaya Hidup yang Meningkatkan Risiko Hipertensi

Beberapa kondisi atau gaya hidup yang menjadi faktor risiko terjadinya peningkatan tekanan darah adalah:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.

  • Kurangnya aktivitas fisik.

  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung garam.

  • Konsumsi alkohol berlebihan (lebih dari 1 hingga 2 minuman per hari).

  • Stres.

Penyakit yang Berhubungan dengan Hipertensi

Berdasar informasi dari web NHS United Kingdom, penekanan darah tinggi dapat terjadi sebagai dari hasil penyakit atau keadaan kesehatan tertentu. Keadaan kesehatan yang bisa mengakibatkan penekanan darah tinggi mencakup:

  • Penyakit ginjal.

  • Sleep apnea, yakni keadaan saat dinding kerongkongan menyempit pada waktu tidur hingga mengusik pernafasan normal.

  • Glomerulonefritis, yaitu kerusakan pada filter kecil di dalam ginjal.

  • Penyempitan arteri yang memasok ginjal.

  • Permasalahan hormon seperti tiroid yang kurang aktif, tiroid yang terlampau aktif, sindrom Cushing, akromegali, kenaikan kandungan hormon aldosteron (hiperaldosteronisme), dan phaeochromocytoma.

  • Lupus, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan menyerang bagian-bagian tubuh, seperti kulit, sendi, dan organ.

  • Skleroderma, yakni keadaan yang mengakibatkan kulit mengeras dan kadangkala mengakibatkan permasalahan pada organ dan pembuluh darah.

Faktor Risiko Hipertensi

Faktor-faktor dampak negatif yang dapat mengakibatkan hipertensi diantaranya:

1. Usia

Dampak negatif penekanan darah tinggi bertambah bersamaan pertambahan umur. Pada pria, penekanan darah tinggi biasa terjadi pada umur dewasa sampai capai umur 64 tahun. Dan wanita memungkinkan alami kenaikan penekanan darah tinggi sesudah umur 65 tahun.

2. Riwayat Keluarga

Dampak negatif penekanan darah tinggi semakin bertambah bila ada bagian keluarga langsung seperti orangtua dan saudara kandungan menderita keadaan ini.

3. Obesitas

Kegemukan atau berat tubuh berlebihan mengakibatkan peralihan pada pembuluh darah, ginjal, dan anggota badan yang lain. Peralihan ini kerap kali tingkatkan intensif penekanan darah. Berat badan yang berlebih atau kegemukan tingkatkan dampak negatif penyakit jantung dan faktor dampak negatif yang lain, seperti cholesterol tinggi.

4. Kebiasaan Merokok

Merokok dan vaping tingkatkan penekanan darah. Merokok menghancurkan dinding pembuluh darah dan percepat proses perkerasan arteri. Bila merokok, minta anjuran ke penyuplai service kesehatan untuk taktik menolong Anda stop.

5. Konsumsi Alkohol

Penggunaan alkohol telah dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah, terutama pada pria.

6. Stres

Tingkat depresi yang lebih tinggi bisa mengakibatkan kenaikan sementara dalam penekanan darah. Rutinitas berkaitan depresi seperti makan terlalu berlebih, merokok, atau minum alkohol bisa tingkatkan dampak negatif hipertensi.

7. Kurang Berolahraga

Kurang olahraga dengan teratur bisa mengakibatkan tambahan berat tubuh. Kenaikan berat tubuh tingkatkan dampak negatif penekanan darah tinggi. Orang yang tidak aktif bergerak condong mempunyai denyut jantung yang semakin tinggi hingga mengakibatkan hipertensi.

Cara Mencegah Hipertensi

Hipertensi atau penekanan darah tinggi bisa dihindari beberapa langkah simpel dan terkait dengan pola hidup kita. Berikut cara-cara untuk menghambat hipertensi:

1. Mengubah Gaya Hidup

Langkah awal saat menghambat hipertensi dengan mengganti pola hidup Anda. Jauhi merokok, turunkan konsumsi alkohol, dan jauhi depresi terlalu berlebih. Coba untuk mempunyai waktu tidur yang memadai, yakni sepanjang 7-9 jam untuk orang dewasa dan menjaga berat tubuh supaya masih tetap sehat dan bagus untuk badan Anda.

2. Diet Sehat untuk Menurunkan Tekanan Darah

Makanan mainkan peranan penting saat mengatur penekanan darah. Anda harus memastikan untuk konsumsi makanan rendah garam, tinggi serat, dan kaya buah-buahan dan sayur. Jauhi makanan tinggi lemak jemu dan gula. Memperbanyak konsumsi air putih dan janganlah lupa menghindar dari makanan cepat sajian.

3. Olahraga untuk Menurunkan Tekanan Darah

Olahraga teratur ialah langkah yang bagus untuk turunkan penekanan darah. Ada beberapa tipe olahraga yang bisa dicoba, seperti jalan kaki, naik sepeda, atau berenang. Anda harus memastikan untuk olahraga minimum 2-3 kali satu minggu. Olahraga menolong tingkatkan perputaran darah dan perkuat jantung Anda. Anda harus memastikan untuk lakukan pemanasan lebih dulu saat sebelum olahraga, sebab ada faedah dari pemanasan yang dapat dilihat di artikel berikut.

4. Pengobatan untuk Hipertensi

Pemberian beberapa obat untuk mengatur penekanan darah tinggi umumnya dilaksanakan berdasar resep atau referensi dokter. Dokter akan lakukan pemeriksaan bila pasien mempunyai kompleksitas atau penyakit yang terkait dengan hipertensi. Obat hipertensi perlu dimakan sepanjang umur, tapi dokter dapat kurangi atau hentikan pemberian beberapa obat bila penekanan darah masih tetap konstan sepanjang sekian tahun. Obat hipertensi harus dimakan sama sesuai panduan agar bekerja secara baik.

Kesimpulan

Hipertensi adalah keadaan yang jarang-jarang diakui, tapi dapat menyebabkan kompleksitas. Hipertensi dapat disebabkan karena beragam faktor termasuk pola hidup, kisah keluarga, dan keadaan kesehatan tertentu. Faktor dampak negatif seperti merokok, berat badan yang berlebih, minimnya olahraga, depresi, dan konsumsi alkohol bisa tingkatkan dampak negatif penekanan darah tinggi.

Oleh karenanya, Anda dan keluarga perlu mempertahankan kesehatan dan lakukan pengukur penekanan darah dengan teratur agar dapat mengenal pemicu hipertensi lebih awal. Kerjakan cara penangkalan hipertensi yang meliputi peralihan pola hidup seperti stop merokok, kurangi konsumsi alkohol, olahraga dengan teratur, jaga berat tubuh yang sehat, dan mengurus depresi.

Share: Facebook Twitter Linkedin