Inilah 6 Penyakit yang Karena Genetik !!
Berikut 6 Penyakit yang Karena Genetik
penyebabhipertensi, Jakarta – Tidak cuma ciri-ciri fisik yang bisa diturunkan orang-tua ke anaknya lewat genetik, tetapi penyakit tertentu. Ya, penyakit yang diturunkan dari orang-tua pada anak sering disebutkan penyakit genetik atau abnormalitas genetik, pada dunia medis. Ini ialah sesuatu keadaan saat terjadi peralihan karakter dan elemen dalam gen, hingga memunculkan penyakit. Penyakit genetik bisa disebabkan karena perubahan baru pada DNA, atau abnormalitas pada gen yang diwarisi dari orang tua.
Abnormalitas genetik bisa memunculkan berbagai ragam keadaan, dimulai dari cacat atau abnormalitas mental dan fisik, sampai penyakit tertentu seperti kanker. Walau demikian, tidak seluruhnya penyakit kanker disebabkan karena abnormalitas genetik, beberapa bisa muncul karena faktor lingkungan dan pola hidup yang tidak baik.
1. Alkaptonuria
Alkaptonuria ialah abnormalitas genetik yang di turunkan dari orangtua. Pada kondisi normal, badan akan memecahkan dua senyawa pembentuk protein (asam amino), yakni tirosin dan fenilalanin lewat rangkaian reaksi kimia. Tetapi pada keadaan alkaptonuria, badan tidak bisa menghasilkan enzim homogentisate oxidase dengan jumlah cukup.
Enzim itu diperlukan untuk memecahkan hasil metabolisme tirosin berbentuk asam homogentisat. Mengakibatkan, asam homogentisat menimbun menjadi pigmen warna hitam atau gelap pada tubuh, sedangkan beberapa yang lain dikeluarkan lewat urine.
Ketakmampuan badan hasilkan enzim homogentisate oxidase disebabkan karena ada perubahan pada gen pemroduksi enzim itu, yakni gen homogentisate 1,2-dioxygenase (HGD). Abnormalitas ini di turunkan dengan autosomal resesif, yang maknanya perubahan gen itu harus di turunkan dari ke-2 orang-tua baru memunculkan abnormalitas ini, bukan hanya salah satu.
2. Hemofilia
Hemofilia adalah barisan abnormalitas dalam darah yang terjadi secara turun temurun. Abnormalitas genetik ini muncul karena ada kekeliruan pada salah satunya gen pada kromosom X, yang tentukan bagaimana badan membuat faktor pembekuan darah. Keadaan ini mengakibatkan darah tidak bisa membeku dengan normal, hingga saat penderitanya alami luka atau cedera, pendarahan yang terjadi semakin lebih lama.
3. Anemia Sel Sabit
Abnormalitas genetik ini disebabkan karena ada kekeliruan gen yang selanjutnya mempengaruhi perubahan sel darah merah. Sel darah merah penderita penyakit ini mempunyai bentuk yang tidak lumrah, hingga mengakibatkan sel darah itu tidak bisa hidup lama seperti sel darah sehat pada umumnya.
Anemia sel sabit bisa memunculkan permasalahan, karena memungkinkannya sel darah itu terjerat dalam pembuluh darah. Anak dengan keadaan ini semenjak lahir bisa alami anemia, rawan pada infeksi, dan sakit di sejumlah sisi badan. Walau demikian, ada pula penderita yang cuma alami sedikit tanda-tanda dan dapat hidup secara normal.
4. Sindrom Klinefelter
Adalah abnormalitas genetik yang terjadi cuma pada lelaki. Penderita sindrom Klinefelter mempunyai tanda-tanda berbentuk bentuk Mr. P dan testis yang kecil, rambut cuma tumbuh sedikit di badan, mempunyai payudara yang lebih besar, tubuh tinggi dan berwujud kurang proporsional. Keunikan lain pada abnormalitas genetik ini ialah minimnya hormon infertilitas dan testosteron.
5. Sindrom Down
Sindrom Down muncul karena ada materi genetik yang berlebihan pada anak, hingga mengakibatkan perubahan anak secara psikis terhalang dan fisik. Umumnya, seorang memperoleh 23 kromosom dari ayah dan 23 kromosom dari ibu dengan keseluruhan 46 kromosom. Pada sindrom Down, terjadi abnormalitas genetik dalam jumlah kromosom 21 semakin bertambah, hingga keseluruhan kromosom yang didapatkan oleh anak ialah 47 kromosom.
Keadaan ini tidak bisa dihindari karena adalah abnormalitas genetik, tapi bisa diketahui lebih cepat saat sebelum anak lahir. Keadaan anak dengan sindrom Down bisa berlainan di antara satu sama yang lainnya. Beberapa anak dapat hidup dengan cukup sehat, dan beberapa mempunyai permasalahan kesehatan, seperti abnormalitas abnormalitas otot atau jantung.
6. Diabetes
Diabetes adalah kondisi saat ada abnormalitas pada metabolisme badan yang ditetapkan berdasar tingkat kandungan gula yang lebih tinggi pada badan. Penyakit diabetes terdiri jadi dua type, yakni type 1 dan type 2. Diabetes type 1 disebabkan karena keadaan autoimunitas yang menghancurkan antibodi. Keadaan tidak normal pada mekanisme ketahanan tubuh penderita diabetes type 1 itu dipercayai adalah penyakit yang karena faktor genetik.
Apa itu Hipertensi? Pengertian, Penyebab, & Pencegahan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin memiliki pendapat jika hipertensi atau penekanan darah tinggi menjadi silent killer. Sedikit orang yang mengetahui jika mereka mempunyai hipertensi karena tidak merasa kan keluh kesahnya. Walau sebenarnya, kasus hipertensi di Indonesia cukup mencemaskan. D ikutip dari web Kementerian Kesehatan, 1 dari tiga orang Indonesia mempunyai hipertensi dan angka ini bisa bertambah tiap tahunnya.
Hipertensi pada intinya adalah penyakit yang terpengaruhi oleh pola hidup, khususnya makanan. Ada pula penyakit yang lain yang dapat terjadi karena tidak mengaplikasikan pola hidup sehat, yakni gula darah tinggi. Anda dapat baca informasi selanjutnya tentang gula darah tinggi dalam artikel Mengenali Bahaya Gula Darah Tinggi dan Langkah Menghambatnya.
Apa itu Hipertensi?
Hipertensi atau penekanan darah tinggi ialah keadaan yang mempengaruhi pembuluh darah nadi atau arteri pada tubuh. Pasien hipertensi alami keadaan di mana darah yang menggerakkan dinding arteri mempunyai saluran atau penekanan yang lebih tinggi. Akhirnya, jantung juga bekerja lebih keras saat memompa darah ke semua badan.
Seorang yang menderita hipertensi dapat diketahui lewat pengukur penekanan darah yang diukur dalam mmHg. Penekanan darah yang normal semestinya 120/80 mmHg, di mana 120 ialah angka atas dan 80 ialah angka bawah. Jika angka di atas sekitar di antara 120-129 per 80 mmHg, karena itu seorang alami penekanan darah tinggi sesaat.
Hipertensi tahapan pertama terjadi saat kenaikan penekanan darah sampai capai angka di atas sekitar di antara 130 sampai 139 mmHg dan angka bawah sekitar di antara 80 sampai 89 mmHg. Selanjutnya, ada hipertensi tahapan 2 yang terjadi pada angka atas 140 mmHg ke atas dan angka bawah 90 mmHg ke atas. Penekanan darah tinggi di atas 180/120 mmHg dipandang seperti keadaan hipertensi krisis.
Bila tidak diobati, penekanan darah tinggi tingkatkan dampak negatif penyakit serangan jantung, strok, dan permasalahan kesehatan serius yang lain. Tersebut penyebabnya Menteri Kesehatan RI menyarankan pemeriksaan darah dengan teratur pada Hari Hipertensi Sedunia tanggal 6 Juni 2023 tempo hari.
Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi yang pasti sebenarnya belum diketahui. Kendati demikian, hipertensi terjadi karena gaya hidup dan ada penyakit yang menyertainya. Lihat penjelasan berikut.
Gaya Hidup yang Meningkatkan Risiko Hipertensi
Beberapa kondisi atau gaya hidup yang menjadi faktor risiko terjadinya peningkatan tekanan darah adalah:
-
Kelebihan berat badan atau obesitas.
-
Kurangnya aktivitas fisik.
-
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung garam.
-
Konsumsi alkohol berlebihan (lebih dari 1 hingga 2 minuman per hari).
-
Stres.
Penyakit yang Berhubungan dengan Hipertensi
Berdasar informasi dari web NHS United Kingdom, penekanan darah tinggi dapat terjadi sebagai dari hasil penyakit atau keadaan kesehatan tertentu. Keadaan kesehatan yang bisa mengakibatkan penekanan darah tinggi mencakup:
-
Penyakit ginjal.
-
Sleep apnea, yakni keadaan saat dinding kerongkongan menyempit pada waktu tidur hingga mengusik pernafasan normal.
-
Glomerulonefritis, yaitu kerusakan pada filter kecil di dalam ginjal.
-
Penyempitan arteri yang memasok ginjal.
-
Permasalahan hormon seperti tiroid yang kurang aktif, tiroid yang terlampau aktif, sindrom Cushing, akromegali, kenaikan kandungan hormon aldosteron (hiperaldosteronisme), dan phaeochromocytoma.
-
Lupus, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan menyerang bagian-bagian tubuh, seperti kulit, sendi, dan organ.
-
Skleroderma, yakni keadaan yang mengakibatkan kulit mengeras dan kadangkala mengakibatkan permasalahan pada organ dan pembuluh darah.
Faktor Risiko Hipertensi
Faktor-faktor dampak negatif yang dapat mengakibatkan hipertensi diantaranya:
1. Usia
Dampak negatif penekanan darah tinggi bertambah bersamaan pertambahan umur. Pada pria, penekanan darah tinggi biasa terjadi pada umur dewasa sampai capai umur 64 tahun. Dan wanita memungkinkan alami kenaikan penekanan darah tinggi sesudah umur 65 tahun.
2. Riwayat Keluarga
Dampak negatif penekanan darah tinggi semakin bertambah bila ada bagian keluarga langsung seperti orangtua dan saudara kandungan menderita keadaan ini.
3. Obesitas
Kegemukan atau berat tubuh berlebihan mengakibatkan peralihan pada pembuluh darah, ginjal, dan anggota badan yang lain. Peralihan ini kerap kali tingkatkan intensif penekanan darah. Berat badan yang berlebih atau kegemukan tingkatkan dampak negatif penyakit jantung dan faktor dampak negatif yang lain, seperti cholesterol tinggi.
4. Kebiasaan Merokok
Merokok dan vaping tingkatkan penekanan darah. Merokok menghancurkan dinding pembuluh darah dan percepat proses perkerasan arteri. Bila merokok, minta anjuran ke penyuplai service kesehatan untuk taktik menolong Anda stop.
5. Konsumsi Alkohol
Penggunaan alkohol telah dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah, terutama pada pria.
6. Stres
Tingkat depresi yang lebih tinggi bisa mengakibatkan kenaikan sementara dalam penekanan darah. Rutinitas berkaitan depresi seperti makan terlalu berlebih, merokok, atau minum alkohol bisa tingkatkan dampak negatif hipertensi.
7. Kurang Berolahraga
Kurang olahraga dengan teratur bisa mengakibatkan tambahan berat tubuh. Kenaikan berat tubuh tingkatkan dampak negatif penekanan darah tinggi. Orang yang tidak aktif bergerak condong mempunyai denyut jantung yang semakin tinggi hingga mengakibatkan hipertensi.
Cara Mencegah Hipertensi
Hipertensi atau penekanan darah tinggi bisa dihindari beberapa langkah simpel dan terkait dengan pola hidup kita. Berikut cara-cara untuk menghambat hipertensi:
1. Mengubah Gaya Hidup
Langkah awal saat menghambat hipertensi dengan mengganti pola hidup Anda. Jauhi merokok, turunkan konsumsi alkohol, dan jauhi depresi terlalu berlebih. Coba untuk mempunyai waktu tidur yang memadai, yakni sepanjang 7-9 jam untuk orang dewasa dan menjaga berat tubuh supaya masih tetap sehat dan bagus untuk badan Anda.
2. Diet Sehat untuk Menurunkan Tekanan Darah
Makanan mainkan peranan penting saat mengatur penekanan darah. Anda harus memastikan untuk konsumsi makanan rendah garam, tinggi serat, dan kaya buah-buahan dan sayur. Jauhi makanan tinggi lemak jemu dan gula. Memperbanyak konsumsi air putih dan janganlah lupa menghindar dari makanan cepat sajian.
3. Olahraga untuk Menurunkan Tekanan Darah
Olahraga teratur ialah langkah yang bagus untuk turunkan penekanan darah. Ada beberapa tipe olahraga yang bisa dicoba, seperti jalan kaki, naik sepeda, atau berenang. Anda harus memastikan untuk olahraga minimum 2-3 kali satu minggu. Olahraga menolong tingkatkan perputaran darah dan perkuat jantung Anda. Anda harus memastikan untuk lakukan pemanasan lebih dulu saat sebelum olahraga, sebab ada faedah dari pemanasan yang dapat dilihat di artikel berikut.
4. Pengobatan untuk Hipertensi
Pemberian beberapa obat untuk mengatur penekanan darah tinggi umumnya dilaksanakan berdasar resep atau referensi dokter. Dokter akan lakukan pemeriksaan bila pasien mempunyai kompleksitas atau penyakit yang terkait dengan hipertensi. Obat hipertensi perlu dimakan sepanjang umur, tapi dokter dapat kurangi atau hentikan pemberian beberapa obat bila penekanan darah masih tetap konstan sepanjang sekian tahun. Obat hipertensi harus dimakan sama sesuai panduan agar bekerja secara baik.
Kesimpulan
Hipertensi adalah keadaan yang jarang-jarang diakui, tapi dapat menyebabkan kompleksitas. Hipertensi dapat disebabkan karena beragam faktor termasuk pola hidup, kisah keluarga, dan keadaan kesehatan tertentu. Faktor dampak negatif seperti merokok, berat badan yang berlebih, minimnya olahraga, depresi, dan konsumsi alkohol bisa tingkatkan dampak negatif penekanan darah tinggi.
Oleh karenanya, Anda dan keluarga perlu mempertahankan kesehatan dan lakukan pengukur penekanan darah dengan teratur agar dapat mengenal pemicu hipertensi lebih awal. Kerjakan cara penangkalan hipertensi yang meliputi peralihan pola hidup seperti stop merokok, kurangi konsumsi alkohol, olahraga dengan teratur, jaga berat tubuh yang sehat, dan mengurus depresi.